Jumat, 31 Agustus 2012

Pandangan Sunni - Syiah


SUNNI

Dibwah ini adalah pandangan  berpegang pd sunnah Rasul : 1. Khalifah/Imamah adalah berdasarkan nas al-Quran dan hadith Nabi S.A.W.
Pandangan  : 2. Menerima sahabat yang baik dan menolak perlakuan sahabat yang bertentangan dengan al-Quran dan hadith Nabi S.A.W.
 Nikah Mut'ah halal nas al-Qur'an&Hadits Nabi S.A.W pada zaman Nabi S.A.W dan zaman khalifah Abu Bakar,dan di-HARAM-KAN sjak jmn Umar bin Khottob.
Pandangan  : Menerima hadits yang sesuai dengan Kitabullah dan menolak riwayat yang bertentangan dengan Kitabullah.
Pandangan  : Solat jamak harus dalam semua keadaan berdasarkan riwayat Rasulullah S.A.W contohnya...>>
..menjamak antara Zuhur dan Asr serta antara Maghrib dan Isya ada sebab, kondisi terancam, uzur (sakit) atau berpergian (musafir).
Demikian Kultwit ana ttg  dan , InshaALLOH mnjd info yg bermanfaat bg kita smua dan mnjdkan kita trus berlomba2 dlm Kebaikan..


SYIAH

Pandangan  yg Sesat: 9. Mengharuskan Jamak sembahyang dalam semua keadaan. [end] Di bawah ini ana bahas Pandangan Sunni : >>
: 8. Menerima hadits yang diriwayatkan sebahagian Ahli Sunnah Wal-Jamaah meski mngatakan para sahabat yang merawikan hadis itu kafir
Pandangan  yg Sesat : 6. Menolak beberapa Ijmak ulama yang tidak bertanggungjawab 7. Menolak Qias
Pandangan  Sesat: 4. Saidina Ali adlh Pemimpin umat Islam setelah wafat Rasulullah 5. Mencela para sahabat nabi dan ummahatul mukminin
Pandangan  yg sesat: 1.Khalifah diwasiatkan secara nas 2. Imam adalah maksum berdasarkan firman Allah 3.Menghalalkan nikah Muta'h




Senin, 13 Agustus 2012

Indonesia Negriku Tercinta, di ambang Kehancuran?

Indonesia Negriku Tercinta, di ambang Kehancuran?

Indonesia negeriku tercinta......, merdeka setelah ratusan tahun di jajah negara Asing..pahlawan-pahlawan kemerdekaan begitu gigih memperjuangkan kemerdekaan RI..taruhan nyawa sampai titik darah penghabisan. Atas berkat Rahmat Alloh SWT kemerdekaan pun diraih dan di prokalmirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Waktu terus berlalu...setelah kemerdekaan banyak juga terjadi kekacauan-kekacauan di daerah-daerah di Indonesia..pemberontakan-pemberontakan..yang menelan banyak korban yakni rakyat Indonesia.
Segala kekacauan dan pemberontakan di masa sesudah kemerdekaan akhirnya dapat diatasi, dan waktu terus berjalan...

Tibalah kita di sebuah rejim Pemerintahan, Peralihan rejim Orde Lama ke rejim Orde Baru. Dalam hal ini saya mau bahas tentang Indonesia Mulai di rejim Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden RI ke-2 Jenderal M. Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun lamanya.

Rejim Orde Baru telah memberikan pelajaran dan pengalaman yg lumayan pahit buat kita rakyat Indonesia, dimana dalam era ini kesewenang-wenangan kekuasaan terjadi, rakyat di tuntut untuk menurut, kalo tidak Tembak di tempat. Politisi-politisi tidak diberi kebebasan berpolitik yg tertuang dalam UUD 1945, semua dibawah kendali pusat..sang jenderal SOEHARTO dan kaki tangannya. Soeharto memang berhasil dibalik senyumnya dalam mengambil hati rakyat indonesia dan dikenal lah beliau sebagai Bapak Pembangunan dengan program pembangunan jangka pendek dan panjangnya.

Waktu berjalan terus, tibalah batas kesabaran rakyat.., terjadilah kekacauan-kekacauan dimulai 27 Juli 1996 adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai oleh Pendukung Megawati Soekarnoputri. Peristiwa kerusuhan pada hari Sabtu 27 Juli 1996 (kemudian di Jakarta meninggalkan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Sebuah fragmen kekerasan yang kehadirannya dalam sejarah mungkin tak pernah dikehendaki. Inilah perhentian penting dalam perjalanan kapal Orde Baru. Partai Demokrasi Indonesia semakin tercabik-cabik. Sejumlah anak muda tertumpah getah. Para aktivis Partai Rakyat Demokratik dituduh menunggangi, dikejar, ditangkap, ditahan dan dituduh subversif. Organisasi non pemerintah digebuk, seorang pemimpin gerakan buruh diadili.
(Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2057749-peristiwa-kerusuhan-27-juli-1996/#ixzz238PE8IxD)
Peristiwa ini adalah tonggak awal reformasi Indonesia, 2 tahun kemudian Pemilihan Presiden berlangsung dan Soeharto terpilih lagi dan kemarahan semakin menjadi-jadi rakyat mengeluarkan tuntutan agar Soeharto Turun. Puncaknya terjadilah Tragedi Mei 1998, untuk pertama kali dalam sejarah saya sendiri menyaksikan langsung rakyat melampiaskan kemarahan mereka pada rejim Orde Baru,yakni TRAGEDI MEI 98. Kekacauan Keamanan dimulai dari Jakarta paling Barat terjadi yakni penjarahan dimana-mana, bangunan hotel, gedung perkantoran, toko-toko, mal, menjadi sasaran penjarahan dan pembakaran massa saat itu, selain kemarahan massa terhadap Rejim Soeharto juga terhadap etnis Tionghoa, saya menyaksikan langsung disebelah kantor saya perempuan etnis tionghoa sampe ngumpet di tempat kos saya daerah Barat Jakarta saking takutnya. Dan kekerasan-kekerasan serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan beberapa Aparat Keamanan terjadi, tewasnya beberapa mahasiswa dan warga, hilangnya para aktivis dan warga, pembakaran gedung-gedung oleh massa yang penuh dengan amarah, dan tak satupun yang mengaku bertanggung jawab atas keamanan negara saat itu bahkan sampai saat ini, dan keamanan negara agak kondusif setelah Presiden Soeharto menyatakan pengunduran dirinya tanggal 21 Mei 1998, dan langsung digantikan Wakil Presiden saat itu BJ. Habibie. Reformasi pun berjalan terus hingga sampai saat ini......

Setelah era Orde Baru Pemerintahan Soeharto berlalu tahun 1998, kita masuki era Reformasi, dimana Jaman Orde Lama sepertinya kembali dengan kehadiran kuat keturunan Presiden Pertama RI Soekarno, Megawati Soekarnoputri sebagai pelopor Era Reformasi ini dengan bernaung dibawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berhasil menjadi perhatian masyarakat saat itu sebagai pahlawan Reformasi untuk Republik Indonesia. Sampai akhirnya Megawati Soekarnoputri menjadi Wakil dan Presiden RI ke-5.
Reformasi masih terus berjalan...., dimulai dengan perubahan sistem partai dalam kepemerintahan yakni sistem multipartai yang tadinya hanya 2 partai dan 1 golongan di jaman Orde baru.., sampai saat ini kira-kira ada 20-an partai yg masih eksis. Kembali menengok kejadian TRAGEDI MEI 98, para penuntut pelanggaran HAM saat Tragedi Mei 1998 terus mencari keadilan bahkan sampai saat ini kasus pelanggaran-pelanggaran HAM itu tidak terungkap. Kemana Ujung Reformasi? Dan untuk kepentingan siapa Reformasi itu? Masyarakat ataukah Politik? Mari kita bahas....

Pergantian Presiden terjadi 4x sampai saat ini setelah Reformasi. Mulai dari Presiden Habibie, Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Presiden Megawati Soekarnopoetri sampai saat ini Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi Presiden RI 2 Periode (2004-2014).
Selama 4 Presiden itu memimpin Negara RI ini tak ada perubahan reformasi yg signifikan, sejak Presiden Habibie kita malah kehilangan Propinsi Timor-Timur, yg kini berganti nama menjadi Negara Timor Leste, setelah itu di era Gus Dur yang merupakan Tokoh Kontroversial sepanjang masa, Beliau malah di lengserkan  sebelum berakhir jabatannya karena menerbitkan Dekrit Presiden tentang Pembubaran Badan Legislatif RI MPR/DPR, juga tersandung Kasus Hukum namun akhirnya namanya direhabilitasi. Kemudian Wapres Megawati meneruskan sisa jabatan kepersidenan Beliau, Megawati menjadi PresidenRI yang ke-5, Nah di era Presiden Megawati inilah muncul suatu badan Hukum yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam PILPRES selanjutnya tahun 2004 terpilihlah Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI ke-6,dan menjabat sampai 2 periode, s/d tahun 2014. Di era pemerintahan SBY terkenal dengan Program Kerjanya Pemberantasan Korupsi, dimulai dengan target 100 hari dalam Pemberantasan Korupsi  masa jabatan Beliau jadi Presiden RI.

Kembali kita kepada Reformasi. Ketika ada perubahan kita bertanya-tanya dalam hati, untuk kepentingan siapakah perubahan itu? Untuk kita Rakyat? Atau untuk kepentingan kelompok dalam politk? Sebagai rakyat ketika kita sudah jenuh dengan keadaan pasti ingin ada perubahan..tanpa menyadari apakah kita dimanfaatkan orang-orang yang berkepentingan (politik) atau tidak. Dan kenyataan berkata sampai saat ini apa yang rakyat Indonesia dapatkan? Reformasi itu ternyata gak berhasil membawa kesejahteraan untuk rakyat...hanya menciptakan para pejabat-pejabat Korup, dan negara kita adalah termasuk 5 besar Kategori Negara Terkorup di dunia. Sekali lagi itu hasil dari reformasi 1998. Kita salahkan kepada siapa? Ini Dosa siapa?

Meski dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi dan Indonesian Corruption Watch, yang tujuan untuk memeberantas, mengawasi dan menindak keras pelaku korupsi, ternyata lembaga ini terjadi kekacauan sistem juga didalamnya. Tidak tau sebenarnya KPK/ICW bertanggung jawab kepada siapa, karena kebanyakan kasus Korupsi dilakukan oleh para pemegang keputusan penting di negara ini. Jadi Untuk apa KPK/ICW itu jika tidak menghasilkan solusi pemberantasan korupsi yang sebenar2-nya? Apa perlu di lanjutkan/dipertahankan lembaga tersebut? Atau LANJUTKAN Korupsinya!?

Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Kasus BLBI pertama kali mencuat ketika Badan Pemeriksa Keuangan mengungkapkan hasil auditnya pada Agustus 2000. Laporan itu menyebut adanya penyimpangan penyaluran dana BLBI Rp 138,4 triliun dari total dana senilai Rp 144,5 triliun. Di samping itu, disebutkan adanya penyelewengan penggunaan dana BLBI yang diterima 48 bank sebesar Rp 80,4 triliun.

Bekas Gubernur Bank Indonesia Soedradjad Djiwandono dianggap bertanggung jawab dalam pengucuran BLBI. Sebelumnya, mantan pejabat BI lainnya yang terlibat pengucuran BLBI?Hendrobudiyanto, Paul Sutopo, dan Heru Soepraptomo?telah dijatuhi hukuman masing-masing tiga, dua setengah, dan tiga tahun penjara, yang dianggap terlalu ringan oleh para pengamat. Ketiganya kini sedang naik banding.
Bersama tiga petinggi BI itu, pemilik-komisaris dari 48 bank yang terlibat BLBI, hanya beberapa yang telah diproses secara hukum. Antara lain: Hendrawan Haryono (Bank Aspac), David Nusa Widjaja (Bank Servitia), Hendra Rahardja (Bank Harapan Santosa), Sjamsul Nursalim (BDNI), dan Samadikun Hartono (Bank Modern).

Yang jelas, hingga akhir 2002, dari 52 kasus BLBI, baru 20 dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Sedangkan yang sudah dilimpahkan ke pengadilan hanya enam kasus.

Sampai pada Kasus Bank Century yg merugikan negara RP. 6.7 Triliun, tak satupun yang berani bicara siapa dibalik Kasus Pengucuran Bailout ke Century ini.....

bersambung...



(written by: Fanni, August 2012) 
(written by, edited :Fanni, Sept 2012)




🔖 *BERBUAT BAIKLAH KEPADA ORANG-ORANG YANG LEMAH*

🔹 Dalam sebuah hadits yang shohih, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ،  فَإِنَّمَا  تُرْزَ...