Hati tersentak kaget ketika mendengar berita Bom Bunuh Diri di Solo kemarin, 25 September 2011 pada di sebuah gereja di Kota Solo. Teringat lagi kasus yang sama terjadi sebuah mesjid di Kota Cirebon beberapa silam lalu. Mengapa ini sering kali terjadi? Siapa yang kita salahkan dalam hal ini? Patutkah kita menyalahkan pemerintah? Saya rasa dalam hal ini kita semua jangan saling menyalahkan siapapun, terlebih terhadap agama apapun. Tapi lebih memikirkan persatuan kita, bangsa Indonesia.
Bom bunuh diri adalah sebuah implementasi faham yang salah dalam perjuangan suatu kelompok tertentu untuk melampiaskan kemarahan atas ketidakadilan yang mereka rasakan terhadap atas system pemerintahan yang berlaku dalam sebuah Negara, dapat juga dikatakan semacam balas dendam. Tujuan mereka adalah mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Akibat dari ini adalah kerusakan dan kematian. Faham ini melenceng dari faham agama, agama apapun. Dan agama manapun tidak membenarkan faham Bom bunuh diri ini. Selama ini bom bunuh diri identik dengan Islam karena sering terjadi di Timur Tengah sana yang mayoritas umat muslim. Mereka mengatakan dengan melakukan bom bunuh diri itu adalah Jihad/Berjuang di jalan Allah, masuk akal tidak? Sementara di Islam Bunuh diri itu saja di haramkan. Jadi sekali lagi jangan kaitkan BOM BUNUH diri dengan AGAMA tertentu khususnya ISLAM.
Mengapa di Indonesia sering terjadi Bom bunuh Diri? Di negara kita ada kelompok-kelompok radikal yang berjuang dengan cara ini, penganut radikalisme, Dapat juga dikatakan kelompok orang-orang yang kecewa/tidak puas terhadap ketidakadilan perlakuan system pemerintahan di Indonesia. Apakah system pemerintahan kita yang dipandang kelompok-kelompok radikal tersebut menjadi penyebab adanya bom bunuh diri? Perlukah dirubah? Dan apakah dengan adanya perubahan sudah tidak adalagi bom bunuh diri? Wallahu’alam bisshawab. Mari sama-sama kita tanyakan pada rumput yang bergoyang.
Written by : Fanni Mokodongan, Manado, September 26th, 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar